Kamis, 12 Januari 2012

Kemahasiswaan

Pembinaan mahasiswa adalah sub sistem pendidikan yang dilakukan secara sadar oleh STMIK HIMSYA Semarang dengan tujuan mempersiapkan mahasiswa berkarya di masyarakat setelah menyelesaikan pendidikannya. Sesuai dengan elemen sistem maka Perguruan Tinggi mendapatkan inputan sumberdaya dari lingkungan yang kemudian memprosesnya menjadi sumber daya output yang akan dikembalikan ke masyarakat. Kualitas inputan, proses dan output inilah yang harus benar benar dijaga agar kepercayaan masyarakat semakin bertambah.

Upaya kearah peningkatan kualitas lulusan diletakkan dalam suatu kerangka acuan yang bersumber pada ideal STMIK HIMSYA yang dirumuskan sebagai profil lulusan. Profil lulusan adalah sesuatu yang sangat mendasar karena profile itu adalah gambaran khas atau ciri lulusan yang hendak dicapai.

Mahasiswa sebagai salah satu komponen dalam pendidikan tinggi akan menjadi keluaran dari sistem pendidikan tinggi paling tidak harus memiliki didalam dirinya dua kompetensi dasar yaitu Humanistik Skills dan Profesional Skills. Humanistik Skills dimaksud sebagai kemampuan menghadirkan diri secara manusiawi dalam kehidupan masyarakat yang turut bertanggungjawab bagi kelangsungan nilai-nilai kemanusaiaan dan kemasyarakatan. Sedangkan Professional Skills dimaksud sebagai kemampuan melaksanakan profesinya dengan berbekalkan pengetahuan akademik yang memadai dalam rangka mengaktualisasikan dirinya di masyarakat.

Aspek Humanistik skills ini hendaknya dicapai oleh sistem pendidikan di STMIK HIMSYA yang merupakan suatu perguruan tinggi yang bersifat independent, nasional dan universal dengan memperkembangkan kepribadian Pancasila sebagai intisari. Ini berarti bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi dasar pembinaan mahasiswa dalam memahami nilai-nilai kemanusiaan dan kemasyarakatan. Sehingga diharapkan lulusan STMIK HIMSYA mempunyai karakter insan Pancasilais yang menjunjung tinggi kesatuan nasional dalam berbangsa dan bernegara.


Aspek Profesional Skills dicapai melalui sistem pendidikan di STMIK HIMSYA dengan cara memperkembangkan secara sungguh-sungguh ilmu pengetahuan dan teknologi dalam diri mahasiswa sehingga lulusan dapat memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi benar-benar dapat diarahkan kepada kepentingan kesejahteraan manusia.
Dunia kerja membutuhkan lulusan perguruan tinggi yang mampu menjalankan tugas dan tanggung jawabnya berdasarkan kreativitas dan inisiatif.

Sistem Pendidikan di STMIK HIMSYA harus mampu mengembangkan sistem pembelajaran yang dapat membuat lulusannya selalu belajar melebihi ketrampilan dan keahliannya.
Sistem pendidikan di STMIK HIMSYA harus seimbang antara pemenuhan kebutuhan jangka pendek berupa keahlian dan ketrampilan yang dibutuhkan pasar kerja dengan kebutuhan jangka panjang berupa soft skills yang merupakan investasi masa depan.

Untuk mengantisipasi tantangan masa depan, selain kemampuan kognitif juga diperlukan kapasitas kreatif menghadapi ketidakpastian. Mahasiswa dibiasakan menghadapi ketegangan dan hambatan emosional saat berinteraksi dengan masyarakat sehingga lulusan STMIK HIMSYA mempunyai kapasitas kreatif untuk menghadapi ketidakpastian.


Sistem Pendidikan di STMIK HIMSYA harus mempromosikan keragaman kultur dan menyuburkan pemahaman antar kultur, saling menghargai, dan toleransi. Lulusan STMIK HIMSYA diharapkan mempunyai komitmen terhadap solidaritas internasional, keamanan manusia, dan membentukan iklim perdamaian global.
Sistem Pendidikan di STMIK HIMSYA harus menumbuhkembangakan nilai-nilai soft skills mahasiswa sehingga lulusan diharapkan mempunyai kemampuan people skills, kemampuan komunikasi yang baik dan kemampuan untuk memimpin. People skills adalah ketrampilan idup dalam masyarakat sebagai wargangara yang bertanggung jawab. Kemampuan komunikasi adalah mampu melakukan komunikasi yang efektif sebagai warganegara sehingga mampu menyampaikan pesan secara benar. Kepemimpinan adalah menjadi pemimpin di masyarakat dalam berbagai kapasitas dan fungsi kemasyarakatan.

0 komentar:

Posting Komentar